Assalamualaikum.Wr.Wb.
Hai sobat pelajar. Pada postingan saya hari ini saya akan membahas tentang Apa itu DNS Server? Anda belum tahu, mari kita bahas bersama.
A. Pengertian :
DNS (Domain Name Server) adalah server yang digunakan untuk mengetahui IP Address suatu host lewat host name-nya.
Dalam dunia internet, komputer berkomunikasi satu sama lain dengan
mengenali IP Address-nya. Namun bagi manusia tidak mungkin menghafalkan
IP address tersebut, manusia lebih mudah menghapalkan kata-kata
seperti www.yahoo.com dan www.google.com. Fungsi utama dari sebuah
server DNS adalah menerjemahkan nama-nama host (hostname)
menjadi alamat IP atau sebaliknya sehingga nama sebuah host akan lebih
mudah diingat oleh pengguna. Fungsi lain dari DNS adalah memberikan
informasi tentang suatu host ke seluruh internet.
B. Latar Belakang :
Praktek menggunakan nama sebagai sederhana, abstraksi lebih berkesan
alamat numerik host pada jaringan tanggal kembali ke era ARPANET.
Sebelum DNS diciptakan pada tahun 1982, setiap komputer pada jaringan
diambil file bernama HOSTS.TXT dari komputer di SRI (sekarang SRI International). HOSTS.TXT
dipetakan ke alamat numerik. Sebuah host file masih ada pada sistem
operasi paling modern secara default dan umumnya berisi pemetaan dari
“localhost” ke alamat IP 127.0.0.1. Banyak sistem operasi menggunakan
nama logika resolusi yang memungkinkan administrator untuk
mengkonfigurasi prioritas pemilihan untuk metode resolusi nama yang
tersedia.
C. Maksud Dan Tujuan :
Fungsi DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan nama komputer menjadi IP address).
Kelebihan DNS
1. Mudah, DNS sangat mudah kerana user tidak lagi disusahkan untuk mengingat IP address sebuah komputer, cukup host name.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah, tapi host name tidak boleh berubah.
3. Simple, DNS server mudah untuk dikonfigurasikan (bagi admin).
Kekurangan DNS
1. User tidak dapat menggunakan nama banyak untuk mencari nama domain baik di internet maupun di intranet.
Posted by hisham at 8:20 AM 0 comments
HOSTING
Hosting adalah jasa layanan internet yang menyediakan sumber daya
server-server untuk disewakan sehingga memungkinkan organisasi atau
individu menempatkan informasi di internet berupa HTTP, FTP, EMAIL atau
DNS
D. Alat Dan Bahan :
- Laptop
- Modul dan Infomasi luas
F. Tahap Pelaksanaan :
Mengenal jenis-jenis DNS Server
1. Primary (master)
Sesuai dengan namanya, primary atau master adalah pemegang daftar
lengkap dari sebuah domain yang dikelolanya. Server ini memegang
otoritas penuh atas domainnya. Misalkan server ns1.arielfx.web.id
memegang otoritas penuh atas domain *.arielfx.web.id. Otoritas penuh di
sini berarti server ini yang bertanggung jawab untuk ditanyai nama-nama
host berdomain arielfx.web.id dan sub-sub domain dibawahnya. Selain itu
hanya server ini yang dapat membuat sub-domain di bawah arielfx.web.id.
2. Secondary (slave)
Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary,
secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara
primay dan secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan
di primary server, secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh
karena itu, secondary memerlukan izin dari primary untuk melakukan
sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut sebagai zona
transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau
sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
Dengan kata lain, DNS slave juga berfungsinya untuk membackup dns
master, sehingga saat dns master down maka dns slave dapat mengantinya.
Pada dns slave, konfigurasi db akan secara otomatis di transfer dari dns
master.
3. Cache
Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia
hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban
didapatkan, datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS
server cache merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
gambar diambil dari icann.org
Jenis-jenis DNS Records
Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:
- A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit biasanya digunakan untuk IPv4.
- AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128-bit biasa digunakan untuk IPv6.
- CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain. Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
- [MX record]]’ atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
- PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domainin-addr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS atau rDNS (reverse DNS lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel ini), www.gemaroprek.com memiliki
alamat IP 192.168.1.11, tetapi sebuah rekod PTR (Pointer record)
memetakan 11.1.168.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.gemaroprek.com.
- NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada NS record.
- SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
- SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
- Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework atau lebih dikenal dengan SPF Records.
G. Kesimpulan :
Kesimpulannya DNS itu wajib ada biar domain bisa dikenali, Nah
tanpa adanya DNS, maka domain tidak bisa mentranslate atau menerjemahkan
domain ke alamat IP.
H. Referensi :
Sekian yang bisa saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf. Semoga Bermanfaat.
Wassalamualaikum.Wr.Wb.